Selasa, 12 Maret 2019

Tokoh Bertalenta ( Pendiri Taman Siswa) - Ki Hajar Dewantara

             

                Ki Hajar Dewantara, lahir di Pakualaman pada tanggal 2 Mei 1889. Terlahir dengan nama kecil Raden Mas Soewardi Soeryaningrat. Ia berasal dari lingkungan keluarga bangsawan keraton Yogyakarta. Raden Mas Soewardi Soeryaningrat, saat genap berusia 40 tahun mengubah namanya menjadi Ki Hajar Dewantara.
          Ki Hajar Dewantara merupakan tokoh nasional dalam masa perjuangan kemerdekaan Indonesia. Ia dikenal sebagai seorang penulis, jurnalis, tokoh politik dan pelopor pendidikan bagi bangsa Indonesia saat zaman penjajahan Belanda.
         Ia menamatkan Sekolah Dasar di ELS (Sekolah Dasar Belanda). Setelah itu, sempat melanjutkan ke STOVIA (Sekolah Dokter Bumiputera), namun tidak sampai tamat dikarenakan sakit, kemudian Ki Hajar Dewantara bekerja sebagai wartawan di beberapa surat kabar, diantaranya De Express, Midden Java, Oetoesan Hindia, Kaoem Moeda, Poesara, Tjahaja Timoer dan Sedyotomo. Ia juga aktif di seksi propaganda organisasi Boedi Oetomo.
         Ki Hajar menempuh pendidikan tinggi hingga memperoleh Europeesche Akta, ijazah pendidikan bergengsi yang kelak menjadi pijakan dalam mendirikan lembaga pendidikan yang didirikannya. Ki Hajar juga mempelajari berbagai ide dari tokoh pendidikan dari barat dan India yang menjadi landasan dalam mengembangkan sistem pendidikan Indonesia.
Tahun 1919, Ki Hajar kembali ke Indonesia dan bergabung dalam sekolah binaan saudaranya. Pada tanggal 3 Juli 1922, Ki Hajar Dewantara mendirikan Nationaal Onderwijs Instituut Taman Siswa atau Perguruan Nasional Taman Siswa untuk mengembangkan pendidikan di Indonesia. Perguruan ini sangat menekankan pendidikan mengenai pentingnya rasa kebangsaan kepada peserta didik agar mereka mencintai bangsa dan tanah air dan berjuang untuk mendapatkan kemerdekaan.
Pemikirannya tentang tujuan pendidikan, yaitu memajukan bangsa secara keseluruhan tanpa membeda-bedakan agama, adat, budaya, etnis, suku, kebiasaan, status ekonomi, status sosial, dan lain sebagainya, serta harus didasarkan kepada nilai-nilai kemerdekaan yang berasas Pancasila. Menurutnya, pendidikan hendaknya membantu peserta didik untuk menjadi merdeka dan independent secara fisik, mental dan spiritual, pendidikan hendaknya tidak hanya mengembangkan aspek intelektual sebab akan memisahkan dari orang banyak, pendidikan hendaknya memeperkaya setiap individu, tetapi perbedaan dari tiap individu harus tetap dipertimbangkan dan pendidikan hendaknya memperkuat rasa percaya diri serta mengembangkan harga diri. Pemikirannya tersebut tentang pendidikan sudah tercantum dalam kurikulum di Indonesia pada saat ini yang menitik beratkan kepada tiga ranah pendidikan, yaitu kognitif, afektif, dan psikomotor tidak hanya kepada intelektual siswa.
Setelah Indonesia merdeka, Ki Hajar Dewantara menjabat sebagai Menteri Pendidikan, Pengajaran dan Kebudayaan yang pertama dan pada tahun 1957, ia mendapat gelar doktor kehormatan Doctor Honoris Causa ( Dr.H.C.) dari universitas tertua di Indonesia, Universitas Gadjah Mada. Atas jasa-jasanya dalam merintis pendidikan umum, Ki Hajar Dewantara dianugerahi gelar Bapak Pendidikan Nasional Indonesia.
Hari kelahiran Ki Hajar Dewantara pada tanggal 2 Mei dijadikan sebagai Hari Pendidikan Nasional berdasarkan Surat Keputusan Presiden RI no. 305 tahun 1959, tanggal 28 November 1959. Ki Hajar kemudian meninggal dunia di kota Yogyakarta pada tanggal 26 April 1959. Ia dimakamkan di Taman Wijaya Brata.
Kuatnya pengaruh Ki Hajar Dewantara di dunia pendidikan Indonesia membuat semboyan hidupnya diabadikan dalam logo pendidikan bangsa  Indonesia. Semboyannya tersebut berbunyi :
  1. Ing ngarsa sung tuladha (di depan memberi contoh)
  2. Ing madya mangun karsa (di tengah memberi semangat) 
  3. Tut wuri handayani (di belakang memberi dorongan)
        Semboyan tersebut masih tetap dipakai dalam dunia pendidikan di Indonesia, terlebih di sekolah-sekolah Perguruan Taman Siswa.










Sumber:
https://www.infoakurat.com/2018/04/biografi-ki-hajar-dewantara.html
https://notepam.com/ki-hajar-dewantara/
https://www.biografiku.com/biografi-ki-hajar-dewantara/