Kamis, 09 Maret 2017

Pendidikan Pancasila : Masalah Sosial dan Solusinya yang berkaitan dengan Ilmu Psikologi dan Pancasila




Bullying Terhadap Adik Kelas
Di SMAN 70 Bulungan, Jakarta Selatan

     Gank siswi SMAN 70 Bulungan, Jakarta Selatan, terlibat kasus bullying terhadap adik kelasnya, Nova Yuma Shanti alias Via hingga harus menjalani pemeriksaan di Direktorat Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya.

           Mereka dipanggil untuk diperiksa sebagai saksi. Ketiga siswi yang dipanggil tersebut, yakni Dinar Amanda Trianti, Euodia Josephine Romauli, dan Arvie Amanda Lubis. Mereka baru pertama kali ini menerima panggilan polisi untuk diperiksa terkait kasus pengeroyokan dan penganiayaan yang dialami Via.

        Penyidik memintai keterangan terhadap 12 orang saksi termasuk Via dan guru yang menyaksikan kejadian itu. Penyidik juga sudah memiliki surat hasil visum yang menyebutkan ada luka memar di bagian perut Via.

        Dari hasil pemeriksaan 12 saksi, penyidik menduga kuat ketiga siswi yang baru lulus kemarin itu melakukan tindak pidana pengeroyokan dan penganiayaan. Atas tindakan tersebut ketiganya terancam pasal 170 tentang pengeroyokan.

          Via, siswi kelas 1 SMA Negeri 70 Bulungan yang melaporkan kasus bullying yang dialaminya itu mengaku sempat diintimidasi lewat SMS oleh teman-teman kelasnya. SMS tersebut sangat menakutkan berisi pesan ancaman, katanya, “awas Via, nanti kamu diadili luh” terus ada juga SMS bunyinya, “hati-hati nanti ada pergerakan anti-Via.” Diduga ini perbuatan dari kakak kelas Via.

           Kasus dugaan kekerasan yang dilakukan tiga siswi SMAN 70 Bulungan ini ditangani Unit Pelayanan Perempuan dan Anak (PPA) Direktorat Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya.

         Bayu Prasetyo, penasehat hukum Via, mengatakan, sejak kejadian itu Via masih trauma dan takut jika pergi ke sekolah. Alasannya karena Via kerap mendapat tekanan. Ketika ditanya apakah keluarga Via setuju jika pihak ketiga terlapor yang diduga menganiaya Via mengajak damai? Dengan tegas Rima, Ibunda Via menolaknya.

            Seperti diberitakan, Via dianiaya oleh tiga kakak kelasnya di kantin sekolah. Penyebabnya sepele, Via tidak memakai kaus dalam atau singlet. Via mengaku diintimidasi oleh tiga seniornya kelas 3. Dia juga mengaku mendapat kekerasan. 


Solusi :


            Bully atau pelaku bullying adalah seseorang yang secara langsung melakukan agresi baik fisik, verbal atau psikologis kepada orang lain dengan tujuan untuk menunjukkan kekuatan atau mendemonstrasikan pada orang lain. 

            Dalam hal ini, kasus bullying sendiri sudah banyak terjadi di kalangan pelajar baik dari kalangan SD, SMP, SMA, bahkan Perguruan Tinggi. Perilaku tersebut sudah sangat menyimpang dari norma-norma sosial serta pancasila yang sebenarnya merugikan diri sendiri serta korban dari bullying tersebut. Perilaku seperti ini dapat terjadi karena kurangnya moral pada diri seseorang. Bullying dapat mengakibatkan luka secara fisik dan yang lebih parah yaitu luka secara batin yang dapat menganggu kondisi psikisnya. Secara psikologis, efek bagi korban bullying dari berita tersebut yaitu korban dapat mengalami rasa trauma yang berlebihan dan ketakutan untuk pergi ke sekolah serta mengalami tekanan batin yang membuatnya enggan untuk bersosialisasi dengan siapapun sehingga dapat menganggu kesehatan psikologisnya baik jiwa maupun mental. Peran orang tua sangat penting dalam hal ini untuk membantu anak dalam melupakan rasa trauma tersebut dan dukungan dari orang-orang terdekatnya juga sangat dibutuhkan. 

          Selain itu, masalah ini juga menyimpang dari norma-norma pancasila yang kurang diterapkan oleh remaja pada masa kini. Masalah ini berhubungan dengan pancasila yaitu sila ke-2 yang berbunyi “ Kemanusiaan yang Adil dan Beradab” dimana sesama manusia seharusnya dapat saling menghormati dan mencintai, adil terhadap sesama, memiliki sifat tenggang rasa dalam hal kemanusiaan, serta tidak berperilaku semena-mena terhadap orang lain.
           
           Dengan adanya kasus bullying yang sudah sering terjadi di kalangan pelajar, diharapkan peran orang tua harus lebih ditekankan lagi seperti memberi perhatian serta pengawasan yang cukup terhadap anak, memberi pendidikan agama yang baik, dan mengajarkan kepada anak-anaknya bagaimana caranya menghargai orang lain.